
Kenapa anak Autis perlu diet?
Kenapa anak Autis
perlu diet?
ditulis oleh : Yanzi Fitri, S.Hum
Para ahli sepakat bahwa anak autis
melakukan diet bebas Kasein dan Glutein (Casein Free Gluten Free = CFGF).
Karena selain diyakini memperbaiki gangguan pencernaan diet ini juga bisa
mengurangi gejala dan tingkah laku anak autis.
Gluten terdapat pada gandum, havermut
atau oat dan gluten biasanya memberi kekuatan dan kekenyalan pada tepung
terigu. Sementara kasein merupakan protein susu. Anak autis pada umumnya tidak
dapat mencerna gluten dan kasein secara sempurna, akibatnya akan menghasilkan
peptida (asam amino rantai pendek) yang secara biologis masih aktif dan dapat
berfungsi seperti “opioid”—zat yang bekerjanya mirip morphine yaitu untuk
penekan/pengurang rasa sakit yang secara alami diproduksi oleh tubuh.
Kadar opioid gliadomorphin (peptida dari
gluten) dan casomorphin (peptida dari kasein) pada urine anak autis meningkat.
Diduga beberapa opioid peptida tersebut keluar dari usus halus, masuk ke dalam
aliran darah terus ke otak sehingga menyebabkan gangguan syaraf. Oleh sebab itu
pemberian diit/makanan tanpa gluten dan kasein dapat membantu mengurangi
produksi opioid.
Dari
penuturan diatas,
anak autis memang harus wajib di dietkan atau melakukan program diet. Jika
melanggar program diet, efek samping yang akan mereka rasakan berupa perubahan
perilaku berlebihan. Misalnya mereka akan lompat-lompat, menangis, dan
berteriak. Bahkan tidak jarang anak autis melukai diri mereka sendiri (self
injury) dan efeknya bisa bermacam – macam.
Makanan yang boleh diberikan untuk anak autis :
·
Beras,
ketan, kentang, jagung, singkong, ubi, tepung beras, tapioka, sagu dan hasil
olahannya seperti bihun dan soun.
·
Daging:
sapi, babi, kambing, burung, ayam, hati, ikan, kepiting, cumi, telur, udang,
hati.
·
Tahu,
tempe, kacang hijau, kacang kedelai, kacang mede, kacang tanah, lentil, kacang
kapri, susu kedelai.
·
Minyak
kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak kacang, santan
·
Sayuran
dan buah segar
·
Teh,
sari buah murni tanpa pengawet, susu kedelai.
·
Bahan
tambahan makanan seperti: acasia gum, asam acorbat, asam fumerat, beta karoten,
kalsium: ascorbat, phosphate, sulfate, karbonat, selulosa, gel, gum, gelatin,
glyceride, lecithin, pektin, potasium/kalium: klorida, sitrat, phosphate,
sorbate.
Sebenarnya,
makanan apapun bisa saja menyebabkan alergi kepada anak autis. Meskipun
pantangan wajibnya ialah kandungan gluten dan casein. Karenanya, orangtua harus
cerdik memperhatikan efek yang dirasakan sang anak setelah mengonsumsi makanan
tertentu.