Kenali Komunikasi Anak ADHD
Karya : Suci Hidayati, S.Pd
Istilah Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) mungkin merupakan istilah baru, tetapi anak yang memperlihatkan perilaku over aktif dan tidak terkendali sejak lama, ADHD pertama kali ditemukan pada 1902 oleh seorang dokter Ingggris, Profesor George F. Still, di dalam penelitiannya terhadap sekelompok anak yang menunjukkan suatu “ketidakmampuan abnormal untuk memusatkan perhatian, gelisah dan resah”. Ia menemukan bahwa anak-anak tersebut memiliki kekurangan yang serius dalam hal kemauan yang berasal dari bawaan biologis, anggapannya bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh sesuatu “di dalam” diri si anak dan bukan factor lingkungan. ADHD secara singkat adalah gangguan pemusatan disertai hiperaktif.
Anak ADHD juga termasuk sebagai makhluk social yang pada hakekatnya membutuhkan kegiatan komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan komunikasi tersebut dapat dilakukan oleh orang tua dari anak tersebut, saudara, terapis, dan juga teman-teman sebayanya yang ada di sekeliling anak . Tetapi proses komunikasi yang dilakukan oleh anak ADHD dapat dikatakan cukup berbeda dengan proses komunikasi anak pada umumnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena kekhususannya.
Komunikasi yang dilakukan oleh bayi seperti tangisan, menangis adalah cara bayi untuk menyampaikan keinginan. Kemampuan komunikasi anak semakin berkembang setelah bertambah usia dan semakin bertambah kosa kata yang diperolehnya. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu hal yang memilki peranan penting bagi kehidupan anak. Melalui komunikasi yang baik anak dapat menyampaikan segala pemikirannya kepada orang lain, baik secara lisan ataupun tulisan.
Pendidikan bagi anak adalah upaya pemberian menstimulasi, memimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampina anak. Hal ini juga termasuk anak berkebutuhan khusus, khususnya pada anak ADHD yang memang memilki hambatan pada konsentrasinya.
Lingkungan sekolah merupakan suatu problematic yang paling utama bagi anak hiperaktif karena mememerlukan penyesuaian perilaku dan keterampilan tersendiri baginya dalam menghadapi keadaan lingkungan. Kegiatan belajar yang sangat dibutuhkan oleh anak ADHD ini adalah kegiatan belajar private yang berarti proses komunikasi antara dua orang, termasu komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi yaitu mengirim pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek umpan balik yang langsung.
Komunikasi anak berkebutuhan khusus memang berbeda-beda, terkhususnya pada anak ADHD yang memang memilki karakteristik terhambat pada kosentrasinya dan juga sifat hiperaktif yang tidak dapat dikontrol, sehingga, komunikasi dua arahnya tidak bagus dan tidak dapat berkomunikasi dengan orang sekitar. Melalui pendidikan bagi anak ADHD, kita dapat mengetahui bagaimana mereka berkomunikasi dan melatih komunikasinya di lingkungan sekolah.