Sekolah Luar Biasa Autisma Yayasan Pengembangan Potensi Anak Bukittinggi

Opini


Pengaruh Pandemi COVID-19 bagi Pendidikan Luar Biasa

dibuat oleh : Rini Yuliani, S.Pd.,Gr.

 

Pembelajaran pendidikan luar biasa harus disesuaikan dengan situasi pandemi saat ini.Dengan adanya metode Belajar Dari Rumah (BDR) perlu modifikasi dan perubahan pembelajaran agar pembelajaran masih tetap berlanjut.  Terdapat tantangan dalam pembelajaran pendidikan luar biasa pada masa pandemi Covid-19 kepada anak berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah mengenai cara guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar yang tidak dilakukan secara tatap muka langsung. Guru harus menyesuaikan kurikulum pendidikan khusus pada masa pandemi ini. Tentunya tidak mudah menghadapai perubahan situasi belajar mengajar dan kondisi belajar yang dilakukan dari rumah masing-masing.

Tiga model sistem pembelajaran bagi sekolah berkebutuhan khusus (SLB) selama masa pandemi yaitu sistem daring, orangtua datang ke sekolah dan guru melakukan home visit. Sedangkan untuk model pembelajarannya digunakan sekolah diantaranya video call/video conference, aplikasi online untuk penugasan melalui laporan wa (whatsapp), penugasan bukan menggunakan aplikasi dan diserahkan saat masuk setiap minggunya. Dari sistem pembelajaran tersebut, orantua bisa memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan untuk putra-putrinya.

Beberapa hambatan pemberian layanan pendidikan luar biasa di masa pandemi ini.  Di awal masa pandemi, banyak guru dan orangtua tidak mampu membayangkan pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus dilakukan lewat belajar daring.Sekedar minta siswanya duduk di bangku atau menatap mata guru saat belajar tatap muka saja kerap memakan waktu.Apalagi harus dilakukan secara daring.Diawal pembelajaran jarak jauh dilakukan, sebagian siswa berkebutuhan khusus ada yang tidak mau belajar.Hal ini terjadi karena siswa tidak biasa dengan rutinitas belajar dari rumah.Siswa hanya tahu belajar harusnya di sekolah, bukan di rumah.

Butuh waktu bagi guru dan orangtua meyakinkan siswa untuk belajar dari rumah.Belajar dilakukan melalui video callatau lewat materi yang disampaikan kepada orang tua.Selama belajar dari rumah, orang tua jadi pegangan utama bagi anak berkebutuhan khusus.Terlebih karena banyak di antaranya yang belum mampu belajar mandiri.Keadaan sebagian orangtua yang juga bekerja
menjadikan mereka tak setiap saat bisa mendampingi.

Sebagian besar ABK memiliki gangguan sensorik dan harus diterapi berkala juga.Banyak dari siswa berkebutuhan khusus selama ini harus rutin menjalani terapi disekolah. Namun akibat pandemi layanan terapinya tidak berjalan secara rutin atau bahkan terhenti. Akibatnya kondisi siswa berkebutuhan khusus tersebut banyak mengalami kemunduran.

Siswa berkebutuhan khusus rentan mengalami penurunan dalam pendidikan karena penerapan pembelajaran jarak jauh . Pembelajaran yang telah dilakukan bertahun-tahun di sekolah bisa hilang karena tidakrutin dilakukanatau diterapkan di rumah.Bagi siswa berkebutuhan khusus, mereka tidak hanya butuh pengetahuan, tetapi juga butuh interaksi langsung berupa sentuhan dan bimbingan yang intensif dengan guru.Terputusnya interaksi langsung antara guru dengan siswayang cukup lamaakan berdampak serius, seperti siswa tidak mau bersekolah lagi bahkan pembelajaran harus dimulai dari awal lagi, karena anak berkebutuhan khusus memiliki karakter yang berbeda.Oleh karena itu, siswa berkebutuhan khusus sangat membutuhkan penanganan langsung secara tatap muka demi mencapai target perkembangan dan pembelajaran siswa.

 

DAPODIKMEN

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jalan Pintu Kabun Jirek Gang Mawar , Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan,

Telepon :

08126741449

Email :

yppabukittinggi@gmail.com

Website :

www.slbautisma-yppabukittinggi.sch.id

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Kalender

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30