PERAN TEMAN SEBAYA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
oleh: Mutiara Rahma Harina, S.Pd
Setiap orang tua pasti menginginkan tumbuh kembang anaknya sama dengan anak-anak normal biasa, akan tetapi Allah SWT berkehendak lain menitipkan anak-anak spesial ini kepada orang tua tangguh yang memiliki kesabaran yang luar biasa yang mana tidak semua orang tua bisa menjalaninya. Semua orang tidak menginginkan untuk terlahir dalam dunia ini dalam keadaan yang tidak sempurna atau disabilitas. Semua orang tua tidak menginginkan anak mereka terlahir dengan kelainan.
Anak berkebutuhan khusus menurut (Setiawati, 2020) merupakan anak-anak penyandang disabilitas adalah anak-anak memiliki ciri khusus yang menjadikan mereka dibedakan dengan anak-anak lain tanpa harus mempunyai batasan mental, emosional atau fisik. Di Indonesia ini setiap anak diberikan kebebasan untuk mendapatkan pendidikan, tidak lain anak berkebutuhan khusus pun juga memiliki hak dalam mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak lainnya. Akan tetapi anak berkebutuhan khusus sering kali dibeda-bedakan bahkan dalam bidang pendidikan ini. Akan tetapi pada masa sekarang pemerintah memberikan peluang bagi Anak berkebutuhan khusus untuk berkembang dengan adanya program sekolah inklusi sehingga anak berkebutuhan khusus ini bisa menikmati pendidikan sama hal dengan teman sebayanya.
Tujuan diadakannya program sekolah inklusi bagi anak berkebutuhan khusus ini adalah tak lain dan tak bukan untuk mereka bersosialisasi dengan teman sebayanya. Karena kebanyakan anak berkebutuhan khusus sering dikucilkan oleh orang sekitar, untuk itu agar tetap menjaga mental anak berkebutuhan khusus ini maka di tetapkannya oleh pemerintah dengan mengadakan sekolah inkusi.
Dalam lingkungan sekolah anak berkebutuhan khusus ini akan mendapatkan pendidikan yang sama rata, akan tetapi untuk pelaksaanaanya disesuaikan dengan kebutuhan anak itu sendiri. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga akan merasa nyaman untuk bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya di sekolah.
Teman sebaya juga berperan dalam proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Teman sebaya dapat membantu anak di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu guru juga bisa menerapkan model pembelajaran kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan anak berkebutuhan khusus berinteraksi dengan teman sebanyanya. Tetapi tetap saja dalam pemberian bantuan ini diperlukannya pengarahan dari guru. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan perilaku baik itu terhadap anak berkebutuhan khusus maupun siswa lainnya (Jayanti, 2019). Pemberian bantuan oleh teman sebaya selama pembelajaran ini memberikan kenyamanan bagi anak.
Menurut Djamarah (2013) manfaat tutor sebaya bagi anak berkebutuhan khusus adalah:
- Dapat mempermudah guru, karena dibantu oleh siswa yang memiliki kemampuan.
- Siswa dapat berlatih layaknya seorang guru.
- Siswa tidak segan untuk bertanya bila ada yang tidak tahu, sebab dibimbing oleh temannya sendiri.
- Proses pembelajaran lebih akrab, karena dilakukan oleh siswa itu sendiri
Di dalam kelas anak dengan kebutuhan khusus ringan akan ditugaskan membantu temanya dalam menjelaskan materi kepada teman-temannya yang berkebutuhan khusus (Faiza dkk., 2020). Akan tetapi sebelum menjadikan seorang siswa sebagai tutor sebaya perlu diperhatikan juga karakteristik dari siswa tersebut. Salah satu karakteristik yang terpenting adalah bahwa tutor sebaya harus memiliki kesabaran dalam membantu teman-temannya dengan berkebutuhan khusus karena cara mereka memahami suatu pembelajaran pasti berbeda dengan dirinya. (Angelia Widyastuti & Widiana, 2020).
Teman sebaya memiliki peran yang cukup penting dalam pelaksanaan proses pembejaran di kelas, Teman sebaya dapat memberikan dukungan sosial, memperkenalkan lingkungan bermain, membantu dalam pembelajaran hingga menjadi tutor sebaya. Pada hal ini diharapkan teman sebaya dapat memberikan bantuan kepada teman-temannya yang berkebutuhan khusus dan anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar dengan lebih nyaman bersama teman-teman sebayanya.
