Cara Meningkatkan Perhatian (Atensi) Pada Anak Autisme
Karya: Annisa, S.Pd
Anak autis adalah adalah anak dengan gangguan
perkembangan yang cukup signifikan yang meliputi gangguan komunikasi verbal dan
non verbal, ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial, hambatan
komunikasi. Karakteristik lainnya seperti aktivitas yang berulang-ulang,
gerakan yang stereotip, gangguan emosi dan gangguan sensori, acuh tak acuh,
lebih senang bermain sendiri dan tidak adanya kontak mata serta sulit dalam
berkonsentrasi. Karakteritik ini dapat diamati ketika anak beranjak usia
sebelum tiga tahun.
Mengetahui hal tersebut, tentunya kita akan mencari
solusi untuk meningkatkan perhatian atau atensi anak autis. Hal ini sangat
perlu untuk dicoba mengingat anak autis mempunyai dunianya sendiri, otomatis
orang tua, teman sebaya maupun guru sulit dalam berinteraksi dengan anak.
Ada 4 cara yang dapatdilakukan
dalam meningkatkan perhatian atau atensi untuk anak autis sebagai berikut:
1. Latihan
kontak mata
Langkah
awal, hadapkan muka anak tepat di depan mata kita, sehingga anak dapat melihat kearah
mata kita. Jika anak menginginkan sesuatu tempatkan objek tersebut disamping wajah
kita. Ketika anak berhasil melakukan kontak mata denganmu maka berikanlah reward
atau pujian dan lakukan terus menerus agar anak terbiasa.
2. Lakukan
permainan bersama anak
Selain
menyenangkan, bermain bersama tentu dapat meningkatkan interaksi sosia anak dan
perkembangan bahasa anak. Caranya pilih permainan yang ingin dilakukan bersama.
Selagi bermain bersama, orang tua dapat meniru perkataan atau perilaku anak,
sehingga anak tertarik untuk memperhatikan orang tua. Tentunya tujuan yang
ingin diselesaikan dari aktivitas bermain, misanya: menyusun lego menjadi
bentuk rumah. Tujuan tersebut dapat membentuk anak termotivasi dan
mempertahankan atensi.
3. Ciptakan
rutinitas
Cara
menciptakan rutinitas yaitu dengan membuat daftar kegiatan anak sehari hari.
Misalnya setelah bangun harus merapikan tempat tidur, setelah itu mandi,
sarapan dan berangkat ke sekolah. Dengan adanya rutinitas anak memahami
kegiatan kesehariannya sendiri.
4. Meminta
anak untuk menyelesaikan suatu tugas
Orang
tua maupun guru penting untuk mengajarkan anak bahwa sesuatu yang dimulai harus
diselesaikan. Hal ini dapat berdampak pada kerjasama anak ketika melakukan
sesuatu. Orang tua dapat menerapkan durasi ketika bermain atau belajar di rumah
sehingga anak secara tidak langsung tetap terikat pada suatu aktivitas.
Untuk meningkatkan atensi pada anak autis, orang tua dan
guru dapat melaukan berbagai cara yang menyenangkan bersama anak. Semakin
baik kemampuan atensi anak,
maka semakin baik proses belajarnya.
