I am Really... Really Miss this Moment
Ditulis oleh Yanzi Fitri, S.Hum
Pada
masa Pandemi Covid-19 yang sudah hampir 1 tahun berlalu, banyak sekali hal –
hal yang dirindukan sebelum pandemi melanda. Termasuk mendampingi dan
mengiringi siswa – siswi istimewa berjuang dalam menghadapi lomba – lomba yang
cocok dengan kemampuan mereka. Mengantarkan mereka ke tempat pelaksanaan lomba
dan bertemu dengan teman – teman sebaya dan berkumpul, bersaing secara sehat
dengan peserta lomba dari sekolah lain.
Termasuk
lomba yang satu ini, Festival Lomba Literasi Anak Berkebutuhan Khusus salah
satu diantaranya adalah Lomba Cipta Komik Strip. Sebagai pendamping dari siswa
istimewa yang bernama “Muhammad Yasman”, saya sangat bangga dengan kemampuan
yang Yasman miliki. Bisa mengembangkan kemampuan menggambar, melukis, sehingga
dia diutus oleh sekolah tempat dia menimba ilmu “SLB Autisma YPPA Bukittinggi”
untuk mengikuti Lomba Literasi, Lomba Cipta Komik Strip sesuai jenjang
pendidikan.
Awal mula saya mendampingi Yasman Lomba Literasi Cipta
Komik pada tahun 2018, dari beberapa tema yang ditentukan : Cerita rakyat,
Menjaga kebersihan dan Kewirausahaan, tentunya dengan berdiskusi dengan Yasman
kami memilih tema cerita rakyat dengan Judul Malin Kundang, dari beberapa kali
latihan, seleksi ditingkat Kabupaten/Kota Yasman meraih Juara I, dilanjutkan
kembali ke seleksi tingkat Provinsi Yasman meraih peringkat II.
Tidak
menyerah sampai ditingkat Provinsi saja pada tahun sebelumnya, pada tahun 2019
Alhamdulillah saya masih dipercaya Ibu Kepala Sekolah “Nurhidayah, S.Pd”
kembali mendampingi Yasman mengikuti Lomba Literasi Cipta Komik Strip dengan
tema yang sama cerita rakyat tetapi dengan judul yang berbeda yaitu “Perang
Padri”, pada tingkat Kabupaten/Kota Yasman meraih peringkat I dan dilanjutkan
kembali ke seleksi tingkat provinsi Yasman berhasil meraih peringkat I dan akan
dilanjutkan mewakili Provinsinya menuju tingkat Nasional.
Sebelum berangkat ke tingkat Nasional, kami melakukan beberapa persiapan termasuk TC (Training Center) dengan Pelatih bersama dengan peserta Lomba Literasi yang lain, yang juga akan bertanding di tingkat Nasional selama beberapa hari. Tentunya juga saya dan Yasman memohon do’a dan dukungan dari orang tua, Kepala Sekolah, rekan – rekan sesama guru dan juga teman – teman Yasman agar dido’akan agar Yasman meraih yang terbaik di tingkat Nasional.
Pada
saat tingkat Nasional, Yasman bertemu dengan teman – teman dari 32 Provinsi
yang lain, dan para juri menseleksi karya – karya komik strip yang dilombakan
ditingkat Provinsi sebelumnya, dan akan menseleksi dari 33 peserta menjadi 12
peserta yang akan dilombakan kembali di tingkat Nasional. Alhamdulillah, Yasman
masuk dalam 12 besar yang bertanding kembali keesokan harinya dengan tema yang
ditentukan oleh juri.
Dalam
latihan semalam, siap tidak siapnya seorang Yasman, dia tetap semangat
bertanding demi meraih gelar juara di tingkat Nasional, 2 jam waktu yang
diberikan Yasman menyelesaikan lebih kurang 1 jam, Alhamdulillah Yasman meraih Juara
Harapan ke II. Sungguh prestasi yang membanggakan.
Dari
sepanjang perjalanan mendampingi Yasman dalam perlombaan hingga menuju tingkat
Nasional adalah tantangan tersendiri bagi saya sebagai pendamping, harus bisa
menjaga “mood”, kestabilan emosinya, kesiapan mentalnya seandainya nanti namanya
tidak terpanggil ketika pengumuman juara, sampai menjaga diet Yasman sehingga
selama lomba berlangsung hingga tingkat Nasional, dari rumah sudah dipersiapkan
makanan, lauk pauk, ataupun buah – buahan yang boleh Yasman konsumsi. Tentunya
juga ini semua tidak terlepas dari dukungan semua pihak dari Kepala Sekolah,
rekan – rekan sesama guru yang juga ikut serta membimbing Yasman latihan,
sampai tidak putusnya komunikasi dengan orang tua agar juga menjaga diet Yasman
selama dirumah.
Semoga
badai Pandemi Covid – 19 ini cepat berlalu, sehingga apapun kegiatan yang akan
kita lakukan, tidak hanya sebatas dengan Sosial Media, Zoom, atau semacamnya
yang dilakukan secara virtual, siapapun akan banyak merindukan hal – hal yang
biasa dilakukan sebelum pandemi, tidak terbatas oleh tekhnologi saja.
