Perbedaan Anak Autis dan ADHD: Memahami Dua Kondisi Neurodevelopmental yang Berbeda
Disusun Oleh: Yanzi Fitri, S.Hum
Anak dengan kebutuhan khusus seringkali menunjukkan perilaku yang unik dan berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dua kondisi yang sering disalahpahami atau dianggap serupa adalah Autisme (Autism Spectrum Disorder / ASD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Meskipun keduanya adalah gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental), terdapat perbedaan mendasar dalam gejala, penyebab, dan penanganannya.
Apa itu Autisme (ASD)?
Autisme adalah kondisi spektrum yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku. Istilah “spektrum” mencerminkan beragamnya tingkat keparahan dan gejala yang dapat berbeda pada setiap individu.
Ciri-ciri umum anak dengan autisme:
- Kesulitan dalam komunikasi verbal dan nonverbal.
- Sulit membangun hubungan sosial atau memahami emosi orang lain.
- Perilaku repetitif (mengulang-ulang gerakan atau kata-kata).
- Sangat tertarik pada rutinitas dan bisa kesulitan beradaptasi dengan perubahan.
- Bisa memiliki minat yang sangat spesifik dan mendalam terhadap suatu hal.
Apa itu ADHD?
ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kurangnya perhatian, impulsivitas, dan/atau hiperaktivitas. ADHD terbagi menjadi tiga jenis utama: tipe tidak memperhatikan, tipe hiperaktif-impulsif, dan tipe gabungan.
Ciri-ciri umum anak dengan ADHD:
- Sulit berkonsentrasi dan mempertahankan perhatian dalam waktu lama.
- Sering bergerak atau berbicara berlebihan (hiperaktif).
- Bertindak impulsif tanpa berpikir panjang.
- Sering tidak menyelesaikan tugas atau mudah teralihkan.
- Kesulitan mengatur waktu dan mengikuti instruksi.
Perbedaan Utama antara Autisme dan ADHD
Aspek |
Autisme (ASD) |
ADHD |
Interaksi Sosial |
Sulit membentuk hubungan sosial, kurang responsif |
Ingin bersosialisasi tetapi cenderung impulsif |
Komunikasi |
Bisa mengalami keterlambatan bicara atau tidak berbicara sama sekali |
Bisa bicara lancar, tapi sering menyela atau tidak fokus |
Perhatian |
Fokus berlebihan pada satu hal (fixated) |
Mudah teralihkan oleh banyak hal |
Perilaku Repetitif |
Sering menunjukkan gerakan atau rutinitas berulang |
Jarang atau tidak ada perilaku repetitif |
Respon terhadap Perubahan |
Sangat sensitif terhadap perubahan rutinitas |
Biasanya lebih fleksibel terhadap perubahan |
Minat Khusus |
Sangat mendalam dan terbatas pada hal tertentu |
Banyak minat, tetapi sering berpindah-pindah |
Apakah Seorang Anak Bisa Mengalami Keduanya Sekaligus?
Ya. Tidak jarang anak mengalami komorbiditas, yaitu memiliki diagnosis autisme dan ADHD sekaligus. Hal ini bisa membuat proses diagnosis lebih kompleks karena beberapa gejalanya saling tumpang tindih.
Kesamaan Antara Autisme dan ADHD
- Keduanya memengaruhi perkembangan otak dan perilaku.
- Gejalanya bisa mulai terlihat sejak usia dini.
- Dapat memengaruhi performa di sekolah, hubungan sosial, dan kehidupan sehari-hari.
- Membutuhkan pendekatan intervensi yang tepat seperti terapi perilaku, terapi wicara, atau penggunaan obat-obatan tertentu (tergantung pada kondisi).
Kesimpulan
Meskipun autisme dan ADHD memiliki beberapa kesamaan, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan kebutuhan penanganan yang berbeda pula. Penting bagi orang tua, pendidik, dan tenaga medis untuk memahami perbedaan ini agar anak-anak bisa mendapatkan diagnosis yang tepat dan dukungan yang sesuai.
Jika Anda mencurigai adanya gejala pada anak, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog anak atau dokter spesialis tumbuh kembang untuk evaluasi lebih lanjut.