
Manfaat Permainan Meronce bagi Anak Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD)
Ditulis oleh : Rini Yuliani, S.Pd., Gr
Attention Deficit Hyperactive Disorder(ADHD) adalah Anak-anak yang mengalami kondisi hiperaktif dan sulit berkonsentrasi namun masih mampu berkomunikasi. ADHD dapat diterjemahkan dengan gangguan pemusatan perhatian. Dalam beberapa kasus (jarang) ditemui anak yang mengalami gangguan konsentrasi tanpa disertai hiperkinetik. Hyperactivebukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Anak yang hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan syaraf tertentu, sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan cenderung hiperkinetik (terlalu banyak bergerak).
Adapun kriteria anak ADHD yaitu;
1) Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat
2) Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis
3) Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya
4) Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang
5) Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak habis
6) Sering terlalu banyak bicara
7) Sering terlalu cepat memberijawaban ketika ditanya, padahal pertanyaan belum selesai
8) Sering sulit menunggu giliran
9) Sering memotong atau menyela pembicaraan
Bermain merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. Dengan bermain, anak dapat memuaskan tuntutan kebutuhan perkembangan anak dalam dimensi motorik kognitif, kreatifitas, bahasa, emosi, sosial, dan sikap hidup.Anak-anak cenderung lebih mudah dididik dengan teknik bermain menyenangkan.Pada dasarnya anak-anak selalu termotivasi untuk bermain. Begitupun dengan anak ADHD juga butuh permainan yang dapat melatih konsentrasi serta mengurangi hiperkinetiknya.
Permainan meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau yang sengaja dilubangi memakai bantuan benang, tali dan sejenisnya. Meronce atau memasukkan tali ke dalam manik-manik adalah sebuah keterampilan sederhana untuk anak usia 3 sampai 5 tahun. Namun bagi ADHD, keterampilan ini memiliki peran penting untuk membuat mereka merasa tenang dan rileks.Meronce selain sebagai alat stimulus koodinasi motorik halus, juga sebagai latihan ketelitian, ketelatenan, dan kesabaran. Sebab itu, aktivitas meronce menjadi cara untuk mendorong anak-anak ADHD untuk berkarya.Ketika seorang anak meronce hanya menggunakan otot-otot kecil pada jari-jari tangan saja namun jika tidak terjadi koordinasi antara mata dan jari tangan maka hasil meronce yang didapat tidak akan maksimal.
Proses permainanmeronce dimulai dengan mengukur benang, menghitung jumlah manik-manik, memasukkan benang ke dalam manik-manik.Ada banyak jenis benda yang bisa dironce, dengan ragam bentuk, bahan, serta kegunaan.Pilih yang sesuai dengan perkembangan minat, kemampuan serta kebutuhan anak.
Selain itu, permainan meronce dengan memasukkan manik-manik menggunakan benang juga bertujuan untuk membantu anak menggunakan jari jemarinya untuk memungut, memegang, menjepit antara ibu jari dan jari telunjuk, sehingga keterampilan meronce digunakan sebagaialternatif untuk membantu anak yang mengalami hambatan dalam menggerakkan jari-jemari dan pergelangan tangannya. Dengan demikian keterampilan meronce memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.Motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengontrol otot-otot kecil, seperti mengambil benda kecil menggunakan ibu jari dan telunjuk, memegang alat tulis menggunakan jemarinya untuk mencoret, memindahkan benda-benda kecildari satu wadah ke wadah lainnya dengan menggunakan jemari tangan dan sebagainya.