Jangan Lelah Mangerti Aku
( untuk Ayah dan Bunda )
Karya : Seprianis, S.Pd
Bunda…
Aku minta maaf…
Aku yang dulu ada dalam kandunganmu
Yang setiap hari selalu kau elus dan rindukan…
Yang tiap waktu kau nantikan kehadiranku
Dan ternyata terlahir seperti ini
Ayah…
Maafkan aku…
Aku adalah darahmu
Aku yang kau dambakan jadi kebanggaanmu
Yang dalam mimpimu akan jadi sandaran
Saat kau menua dan renta…
Sebaliknya, aku jadi beban abadi dalam hidupmu…
Ayah… Bunda…
Terkadang aku sering menerka nerka…
Kenapa aku berbeda…
Mereka bilang aku nakal,
Mereka bilang aku aneh
Sebagian mereka menjauhiku
Ada yang menertawakanku
Ada juga yang memandang marah padaku
Terlalu banyak yang aku lihat,
Terlalu banyak yang aku dengar,
Tanpa ada yang bisa ku pahami
Aku sedang terjebak dalam raga dan dunia yang berbeda
Aku sudah mencoba dan berusaha
Tetap saja, aku terperangkap dalam keadaan ini
Lidah bibirku ini kaku…
Jemariku dan tulangku menegang…
Pandangankupun meliar
Aku selalu berusaha… tapi tak ada yang tau
Bagaimana kerasnya benteng ini memisahkanku dari duniamu
Kata mereka, duniaku berbeda…
Apakah kau malu?
Apa kau sudah letih membantuku?
Pernahkah kau bayangkan menyakitkannya jadi aku?
Terkadang aku lelah dan menyerah…
Tapi senyum dan harapanmu kembali menguatkan aku
Jika aku berteman dengan waktu…
Aku ingin terlahir kembali seperti mereka
Tapi saat ini…
Aku hanya ingin kau pahami aku…
Jangan pernah lelah mengertiku…
