
Peran Guru Pendidikan Khusus Pada Anak Slow Learner
Ditulis oleh: Yolanda
Syafda, S.Pd
Anak lamban belajar atau slow learner adalah mereka yang
memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit dibawah rata-rata dari anak pada
umumnya baik salah satu atau seluruh mata pelajaran. Anak slow learner
membutuhkan lebih banyak waktu dan pengulangan belajar dari pada anak umumnya.
Ia harus mendapatkan pengulangan untuk memahami
konsep-konsep baru. Anak slow learner memiliki daya tangkap yang lebih lambat
dibandingkan anak seusianya sehingga membutuhkan pertolongan ekstra untuk dapat
memahami.
Ciri umum anak slow learner yaitu :
1. Daya
tangkap terhadap pelajaran lambat
2. Sering
kesulitan mengikuti petunjuk
3. Cenderung
kesulitan memahami atau penalaran
Pada dasarnya anak lamban belajar memiliki kelainan pada
mentalnya atau bisa dibilang mengalami gangguan mental ringan. Anak lamban
belajar atau slow learner merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus dan
perlu didampingi oleh guru pendidikan
khusus. Karena itu pemerintah telah mengadakan sekolah yang dapat memenuhi
kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Bimbingan belajar adalah hal untuk menemukan cara
belajar yang tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi
kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar.
Dalam beberapa hal anak slow learner mengalami hambatan atau keterlambatan
berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan. Bila seseorang anak bermasalah
dengan bahasa, maka ia juga akan mengalami
kesulitan untuk memahami konsep, memahami
informasi dan sulit mengutarakan isi pemikirannya.
Peran guru
pendidikan khusus dalam penanganan anak slow learner ini
sangatlah penting seperti pengulangan secara terus menerus. Materi yang sedang
dipelajari diulang-ulang sebanyak 3-5 kali. Dibutuhkan penguatan kembali melalui kegiatan praktek untuk
dapat membantunya dalam proses pembelajaran. Guru memberikan intruksi lebih
sederhana dan bertahap pada anak slow learner.
Layanan yang dapat diberikan pada anak slow learner
adalah dengan memberikan pengajaran remedial, sehingga untuk menyelesaikan
materi kurikulum membutuhkan waktu yang lebih panjang dibandingkan anak pada
umumnya.
Secara umum peran guru yang harus dilakukan untuk
mengembangkan anak lamban belajar dalam proses belajar mengajar yaitu :
1. Guru
selalu memberikan dorongan kepada anak untuk menimbulkan kepercayaan pada diri
anak bahwa anak mampu melakukan segala sesuatu.
2. Guru
menjelaskan pelajaran dengan mempermudah pemahaman untuk anak lamban belajar
dengan cara memperagakan apa yang akan diajarkan.
3. Guru
menjadi perantara untuk menghubungkan antara kebutuhan seperti menghubungkan
anak lamban belajar dengan ilmu pengetahuan.
4. Guru
selalu mengevaluasi segala perkembangan pada anak.