
Penggunaan Plastisin untuk Meningkatkan Ketahanan Duduk Anak Autis
Ditulis oleh : Awetri Novia, S.Pd
Anak Berkebutuhan Khusus ialah seorang anak yang terjadi kelainan atau ketunaan pada aspek fisik, emosional, mental dan juga sosial. Abk pada umumnya mengalami berbagai hambatan diantaranya yaitu retardasi mental, ketidakmampuan belajar, gangguan emosional dan perilaku, hambatan fisik, hambatan komunikasi, hambatan pendengaran, hambatan penglihatan dan juga autisme.
Autisme adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius dan kompleks yang mempengaruhi dan proses berfikir manusia. Autisme mencakup segala gangguan dalam interaksi sosial, perkembangan bahasa, dan keterampilan komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. selain itu anak autis juga kesulitan untuk menuangkan pikiran dan mengekspresikan diri,baik dengan kata-kata,gerak tubuh, ekspresi wajah dan sentuhan.
Menurut (Nugraheni 2016) autism diartikan sebagai suatu gangguan perkembangan yang sangat kompleks. Gejala-gejala yang terlihat pada anak autism yaitu diantaranya anak kerap kali menolak bertatapan mata langsung dengan orang lain, cenderung lebih senang untuk bermain sendiri, tidak memunculkan respon terhadap suara dan juga berbicara tidak jelas. Gejala lainnya yang ada pada anak autism yaitu anak kurang merasakan perasaan nyaman saat sedang berada di dekapan ibu, memiliki rasa bergantung kepada orang lain yang sangat tinggi dan juga berlebihan dalam hal kecemasan.
Anak autis yang memiliki ketahanan duduk yang rendah menunjukkan adanya perilaku seperti tidak dapat duduk diam saat proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, berjalan-jalan dan mencari kesibukan sendiri. Dan jika dibiarkan terlalu lama akan sangat memberikan pengaruh yang tidak bagus pada proses pembelajarannya. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat meningkatkan ketahanan duduk anak autisme yaitu salah satunya dengan menggunakan media Playdough atau plastisin.
Ketahanan duduk adalah yang dimaksud yaitu anak memiliki kemampuan untuk duduk dengan durasi yang bisa dihitung. Biasanya durasi ketahanan duduk memiliki durasi pendek dan durasi yang panjang. Menurut (Muthmainnah 2016) Ketahanan duduk suatu sikap atau kemampuan yang dimiliki anak di mana anak dapat duduk dalam kurun waktu yang lama. Duduk yang dimaksud adalah betah dan juga tenang di tempat duduknya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Plastisin adalah adonan mainan atau plastisin mainan yang merupakan bentuk modern dari mainan tanah liat (lempung). Plastisin mudah dimainkan dan disukai oleh balita dan anak-anak. Dengan menggunakan plastisin, anak-anak dapat mengekspresikan kreativitas mereka. Alat permainan ini aman untuk anak. Selain itu sangat bagus untuk melatih motorik halus anak.
Plastisin adalah adonan lunak dengan berbagai warna yang dapat dibuat menjadi bentuk yang lain (Sari, 2013; 221). Membuat plastisin adalah aktivitas yang dapat melatih keterampilan motorik dan sensorik halus anak-anak (Charner dan Murphy, 2014: 42). Plastisin merupakan bahan yang bentuknya hampir sama dengan tanah lempung, bersifat liat, sehingga dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Perbedaannya, plastisin memiliki kandungan minyak, sehingga tidak lengket di tangan. Sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan malam warna atau malam mainan. Plastisin berfungsi untuk membuat model atau bentuk kerajinan yang bakal dibuat cetakan (Sanggarang, 2012: 11).
Dengan memberikan plastisin anak dapat belajar meremas, menggilik, menipiskan serta membulat-bulatkan. Dengan plastisin ini juga dapat mengembangkan koordinasi tangan dan mata. Manfaat media plastisin ini dapat membantu dan mengembangkan imajinasi anak, dapat melatih keterampilan motorik halus anak serta dapat membuat anak bertahan untuk duduk di tempat duduknya dengan waktu yang cukup lama dari yang sebelum diberikan plastisin.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media playdough atau plastisin dapat membantu anak autis bertahan duduk di tempat duduknya dengan durasi yang cukup lama. Karena kesenangan bermain dengan plastisin yang diberikan, sehingga anak lupa untuk berjalan-jalan kesana kemari.